Selasa, 27 September 2011

makalah filsafat pendidikan semester 3 tentang aliran filsafat pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
            Gerakan eksistensialisme merupakan perkembangan terakhir dalam tema persoalan-persoalan filsafat.dan dalam hal ini kami akan membahas tentang  pengertian dari aliran –aliran eksistensialisme dan aliran rekonstruksionalisme,ser ta  menjelaskan tentang ciri dan sifat watak dari aliran –aliran ini.
1.2  RUMUSAN MASALAH
a.       Apa pengertian aliran eksistensialisme?
b.      Bagaimana ciri-ciri dan watak umum dari aliran eksistensialisme?
c.       Apa makna dari aliran rekontruksionalisme?
d.      Bagaimana pandangan rekonstruksionalisme terhadap pendidikan?
1.3  TUJUAN
 Dalam hal ini tujuannya adalah agar mahasiswa bisa memahami tentang  masalah-masalah yang ada dalam aliran –aliran filsafat pendidikan ,baik itu maksud serta pandangan aliran tsb dalam pendidikan .












BAB III
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Aliran Eksistensialisme[1]
Eksistensialisme pada hakikatnya adalah merupakan aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan dihadapinya.Paham eksistensialisme  menghadapkan manusia pada dirinya sendiri.
Menurut Kierkegaard eksistensialisme adalah suatu penolakan terhadap suatu pemikiran abstrak ,tidak logis dan tidak ilmiah.misalnya bentuk kemutlakan rasional.dengan demikian aliran ini memadukan hidup yang dimiliki dengan pengalaman dan situasi sejarah yang dialami serta tidak mau terikat dengan hal-hal yang bersifat abstrak ,segala sesuatu dimulai dengan pengalaman pribadi ,serta keyakinan yang tumbuh dari diri sendiri yang bertujuan untuk mencapai keyakinan hidupnya.gerakan eksistensialisme mempunyai tujuan yakni memberontak terhadap metode-metode dan pandangan fisafat –filsafat barat tradisional.dan filsafat eksistensialisme adalah suatu pemikiran yang memiliki pengaruh yang sangat luas.
a)      Pandangan   Eksistensialisme Terhadap Pendidikan .
Eksistensialisme tidak menghendaki adanya aturan –aturan pendidikan dalam segala bentuk ,oleh sebab itu dalam hal ini eksistensialisme menolak bentuk –bentuk pendidikan yang terjadi seperti saat ini.
b)     Ciri-Ciri Watak Umum Eksistensialisme.
1.      .filsafat eksistensialisme sebagai filsafat modern eropa barat .
Dunia barat mengangap dunia kehidupan ini sebagai dunia yang berguna untuk dinikmati,akan tetapi dirasakan sebagai kekosongan ,kehampaan dan kesunyian yang tak terhingga ,
2.      Eksistensialisme adalah filsafat reaksi.
Filsafat eksistensialisme merupakan filsafat reaksi baik terhadap aliran idealisme dan naturalisme atau materialisme eksistensialisme adalah reaksi atau naturalisme materialisme karena manusia diletakkan pada dasar yang sama dengan benda,sehingga manusia dianggap sebagai mesin yang mana diatur menurut  hukum –hukum mekanis dan berjalan secara mekanistis,disini manusia bukan sebagai makhluk individual dan makhluk yang memiliki tanggung jawab tetapi  sebagai materi apabila sudah terpenuhi kebutuhan materinya maka telah terpenuhilah martabat kemanusiaannya.
3.      Eksistensialisme sebagai filsafat humanis.
Aliran eksistensialisme sebagai humanis mengatakan menolak terhadap segala macam nilai mutlak absolute yang universal dan rasional .dan aliran ini mengharapkan pada pandangan yang mengakui kenyataan bahwa manusia adalah subjek yang memberikan atau menentukan nilai ,yang memberikan arti hidupnya serta kepribaian dirinya.
4.      Eksistensialisme sebagai filsafat konflik krisis.
Filsafat konflik sebagai ciri watak  yang lain yang mencerminkan pada  banyak pemikiran ,serta banyak pertentangan dengan kenyataan konversional yang berlaku sehingga sulit untuk dimengerti dan dipahami serta sulit menyusunnya ke dalam system yang utuh.

c)      Macam –Macam Eksistensialisme Filsafat Pendidikan[2] .
a.       Eksistensialisme sebagai filsafat pendidikan keagamaan .
Filsafat pendidikan eksistensialisme di satu pihak merupakan reaksi terhadap filsafat pendidikan perenialis dan perbedaannya terletak pada kenyataan bahwa yang pertama menempatkan eksistensi kehidupan agama sebagai lebih penting dari pada essensi kehidupan agama.
Seorang dikatakan sebagai pemeluk teguh atau individu yang beragama secara sempurna adalah apabila memenuhi kriteria jiwa roh keagamaan seperti amal ibadah keagamaan ,sikap terhadap lembaga keagamaan serta keyakinan akan iman terhadap tuhan yang maha esa ,tetapi suatu kenyataan yang tidak dapat dielakan bahwa tidak semua criteria diatas yang dapat dikembangkan sama kuat tingkatannya dalam pribadi religious sehingga eksistensial tidak selalu sejalan dengan esensial ,padahal eksistensialisme lebih menekankan pada eksistensial dari pada esensial .
Yang dimaksud dengan bereksistensi adalah yang berwujud dalam diri setiap individu yang religious ,sedangkan esensialis sama dengan tidak diamalkan dalam diri individu.
Perbedaan fenomenologis eksitensial dengan esensial manusia harus dilihat dari beberapa faktor penyebab  yang lebih bersifat psikologis dan sosiologis dan diantaranya adalah:
a)      Perbedaan jenis kelamin dan umur individu manusianya ,
b)      Pengaruh dari kebudayaan yang membatasi tata cara beragama individu.
c)      Keterbatasan sebagai akibat keragaman status sosial manusianya.
d)     Perbedaan konsep pengertian tentang apa yang disebut dengan jiwa roh beragama
e)      Keterbatasan lembaga agama dalam menyiarkan dan menyelesaikan tentang masalh keagamaan
f)       Perubahan dan perkembangan pemikiran tentang jiwa dan roh beragama

d)     Pandangan eksistensialisme adalah:
  1. Menurut metafisika: (hakekat kenyataan) pribadi manusia tak sempurna, dapat diperbaiki melalui penyadaran diri dengan menerapkan prinsip & standar pengembangan ke pribadian
  2. Epistimologi: (hakekat pengetahuan), data-internal–pribadi, acuannya kebebasan individu memilih
  3. Logika: (hakekat penalaran), mencari pemahaman tentang kebutuhan & dorongan internal melaui analis & introfeksi diri \
  4. Aksiologi (hakekat nilai), Standar dan prinsip yang bervariasi pada tiap individu bebas untuk dipilih-diambil
  5. Etika (hakekat kebaikan), tuntutan moral bagi kepentingan pribadi tanpa menyakiti yang lain
  6. Estetika (hakekat keindahan), keindahan ditentukan secara individual pada tiap orang oleh dirinya
  7. Tujuan hidup menyempurnakan diri melalui pilihan standar secara bebas oleh tiap individu, mencari kesempurnaan hidup
b.      Eksistensialisme sebagai humanis eksistensialis
Cirri-ciri atau sifat karekteristik lain yang dimiliki oleh filsafat eksistensialis humanis adalah analisa yang interpretasi fenomena krisis yang mana menganti nilai –nilai yang lama dengan nilai yang baru.
c.       Eksistensialisme sebagi filsafat humanism ilmiah.
Masalah yang terakhir adalah eksistensialisme dalam bidang metodologi pendidikan dan pengajaran.sebagi variasi aliran humanis eksistensialis humanis  mendasarkan asas –asa fisafat metodologinya pada kepercayaan atas kebebasan manusia dan penghormatan atas martabat individu.
Dalam sejarah metodologi pendidikan dan pengajaran umum nya dan pada moral karakter pada khususnya .dikenal tiga tingkatan yaitu pengajaran ,proses penyampaian informasi pengetahuan tentang sesuatu yang baik dan benar  serta apresiasi atau prose pengembangan nilai dan tingkah laku yang baik dan benar.
Bagi aliran ini pengertian proses pendidikan adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam rangka penyesuain diri .agar setiap individu siap dan cakap dalam mengadakan penyesuaian ,maka kepada mereka harus diberikan kesempatan dan tempat untuk mengadakan eksplorasi dan eksprimentasi terhadap dunia dan masyarakat sekitarnya yang slalu dan cepat mengadakan perubahan sehingga tidak mengalami krisis batin.


B.     Pengertian Aliran Rekonstruksialisme[3]
Kata rekonstruksi dalam bahasa inggris reconstruct yang berarti menyusun kembali .dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionalisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern ,melalui lembaga dan proses pendidikan.
a)      Pandangan Rekonstruksionalisme Terhadap Pendidikan
Pandangan aliran filsafat pendidikan ini adalah pertama kali adalah kita harus mengeathui pengertian dari filsafat .filsafat adalah induk dari segala ilmu serta mencakup seluruh ilmu-ilmu khusus .filsafat bagi pendidikan adalah teori umum sehingga dapat menjadi pilar bagi bangunan dunia pendidikan yang berusaha memberdayakan setiap pribadi warga Negara untuk mengisi format kebudayaan bangsa yang diinginkan dan diwariskan .
Aliran rekonstruksionalisme pada prinsipnya sepahap dengan aliran perenialisme yaitu hendak menyatakan krisis kebudayaan modern .aliran ini berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas seluruh umat manusia atau bangsa .rekonstruksionalisme berusaha mencari kesempatan semua orang tentang tujuan utama yang dapat mangatur tata kehidupan manusia dalam suatu tata susunan baru seluruh lingkungan .menurut aliran ini filsafat di pandang lebih tinggi dari pada ilmu pendidikan ,yang mana pendidikan adalah sebagai alat untuk memproses dan merekonstruksi kebudayaan baru serta haruslah dapat menciptakan situasi yang edukatif yang pada hakikatnya akan dapat memberikan warna dan corak dari output yang dihasilkan sehingga keluarlah hasil berupa anak didik yang memiliki banyak kemapuan.
b)     Prinsip-prinsip yang menjadi landasan kerja Aliran Rekonstruksialisme yaitu:
  1. Memberikan kesempatan pendidikan yang sama kepada setiap anak, tanpa membedakan Ras, kepercayaan, atau latar belakang ekonomi
  2. Memberikan “pendidikan tinggi” –latihan akademik, professional, dan teknikal– kepada setiap mahasiswanya untuk dapat menyerap dan menggunakan ilmu dan teknologi yang diajarkan
  3. Memebuat sekolah-sekolah Amerika menjadi berperanan sangat penting sebagai satu bagian dari kehidupan nasional kita yang akan menarik karena para gurunya adalah laki-laki dan perempuan kita yang sangat bersemangat
  4. Menyusun sebuah program pemuda untuk usia 17-23 tahun untuk membawa mereka dan sekolah aktif menuju pada berpatisipasi dalam masyarakat orang dewasa
  5. Mengusahakan penggunaan penuh dari perlengkapan sekolah dalam waktu di luar sekolah untuk pertemuan-pertemuan pemuda, kegiatan-kegiatan masyarakat pendidikan orang dewasa
  6. Bekerjasama penuh dengan semua lembaga masyaraklat dan lemabaga social menuju sebuah masyarakat demopkratis yang sesungguhnya, tetapi dalam waktu yang bersamaan menjaga pendidkan yang bebas dari kekuasaan suatu kelompok atau kepentingan tertentu
  7. Terus memperluas penelitian dan eksperimentasi pendidikan
  8. Mengajak pemimpin-pemimpin masyarakat untuk menjadikan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat dan masyarakat menjadi bagian dari sekolah[4]







BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Aliran filsafat eksistensialisme merupakan suatu pemikiran yang memiliki pengaruh yang sangat luas dan pada hakikatnya merupakan aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan di hadapi.
Sedangkan rekontruksionalisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dengan menjadi tata susunan yang baru yang memiliki corak modern melalui lembaga dan proses pendidikan .`














DAFTAR PUSTAKA.
1.Dagun.Save. Filsafat Eksistensialisme,RINEKA CIPTA ,Jakarta ,1990
2.Saifullah,Ali.Filsafat dan Pendidikan,USAHA NASIONAL ,Surabaya.1990
3.Zuhairini,Filsafat PendidikanIislam,BUMI AKSARA ,Jakarta,1995
4. Mohammad Noor Syam. Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila. Usaha Nasional, Surabaya 1983 hal 297




[1] Dagun.Save. Filsafat Eksistensialisme,RINEKA CIPTA ,Jakarta ,1990
[2] Zuhairini,Filsafat PendidikanIislam,BUMI AKSARA ,Jakarta,1995

[3] Saifullah,Ali.Filsafat dan Pendidikan,USAHA NASIONAL ,Surabaya.1990
[4] Mohammad Noor Syam. Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila. Usaha Nasional, Surabaya
1983 hal 297

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About

Copyright © Rahmat Zaki Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger